telah ku tunda siksa sampai dewasa. tak juga bergalang gantinya. sedang kau yang bermantera pun merasakan bisa. ini waktunya kepayahan. sedang mati bermula kesenangan. yang terukir dari senyuman hanya manifestasi kegagalan. kerana yang di jelang bukan saja hutan dan singa-singa kelaparan. ahh.. dan duri yang menancap memercikkan lagi darah serta nanah. biar saja. biar tak upaya. dari diterjang ke dasar neraka..
aku terkesima. kau ternyata hebat !
ReplyDelete